gerakanmandiri.com

Dari Banten Lama, Merdeka Itu Dimulai dari Bawah

Banten, 17 Agustus 2025 — Warga dari berbagai penjuru Banten berkumpul di pelataran Gerbang Keraton Surosowan. Mereka memperingati 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia dengan penuh khidmat dan semangat kebangsaan. Suasana sederhana namun bermakna ini mencerminkan semangat rakyat yang tumbuh dari akar budaya.

Ibu Yemmelia, Ketua Umum Banten Genius Network (BGN), memimpin langsung pelaksanaan upacara dan santunan. Ia menggandeng para tokoh adat, komunitas lokal, dan keluarga Kesultanan Banten untuk menghidupkan kembali semangat kemerdekaan yang partisipatif dan membumi.

Sultan Banten ke-XVIII, RTB Hendra Bambang Wisanggeni Soerjaatmadja, MBA (Sultan Syarif Muhammad Ash-Shafiuddin), turut hadir dan menyampaikan amanat yang menggugah kesadaran kolektif. Ia menekankan pentingnya menjaga marwah bangsa di tengah tantangan zaman.

“Keramahan bukan kelemahan, dan ketegasan bukan permusuhan,” tegas Sultan. “Banten adalah negeri yang ramah kepada sahabat, tetapi teguh kepada penindas. Marwah bangsa adalah harga diri yang tidak bisa ditawar.”

Gerakan Mandiri & BGN: Bersatu untuk Perubahan

Sementara itu, dr. Yandra Doni selaku Penasihat BGN dan Pimpinan menyampaikan pesan yang menyatukan sejarah dan arah masa depan bangsa. Ia mengajak masyarakat untuk mengenang peran para sultan dalam perjuangan kemerdekaan.

“Sebagai bangsa besar yang tumbuh dari persatuan para sultan yang berkhidmat ke dalam pangkuan Republik Indonesia, kita harus ingat akan pengorbanan para raja-raja dari Sabang sampai Merauke dalam memperjuangkan kemerdekaan,” ujar dr. Doni.

Dengan semangat tersebut, Gerakan Mandiri dan BGN menyatukan visi: membangun Indonesia dari bawah. Mereka mendorong inisiatif rakyat, memperkuat solidaritas lokal, dan menjadikan warisan budaya sebagai fondasi pembangunan.

Dari Surosowan Menuju Banten Sejahtera

Setelah upacara, BGN menyerahkan santunan kepada anak-anak yatim piatu sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat kemerdekaan. Selain itu, pentas seni debus dari Laskar Kesultanan Banten pimpinan KH. TB. Astari berhasil memukau peserta dan mempertegas identitas budaya khas Banten.

Di sisi lain, Ibu Yemmelia menyampaikan harapan besar untuk masa depan Banten:

“Untuk menuju Banten Sejahtera Adil Merata, mari kita mulai dari Banten Lama. Jika seluruh keturunan duduk bersama dan saling menghormati, kejayaan Banten akan kembali terwujud.”

Merdeka Itu Dimulai dari Bawah

Upacara rakyat di Banten Lama bukan sekadar seremoni. Lebih dari itu, kegiatan ini menegaskan arah baru pembangunan: dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Gerakan Mandiri menyambut BGN sebagai mitra pemikiran dan aksi, karena Indonesia terlalu besar untuk diseragamkan dari pusat.

Dengan semangat kebersamaan dan keberanian untuk memulai dari bawah, Banten menunjukkan bahwa kemerdekaan sejati bukan hanya soal masa lalu—tetapi tentang masa depan yang dibangun bersama.

http://gerakanmandiri.com

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*
*