Gerakan Mandiri Melahirkan Partai Baru: Suara Rakyat Jadi Arah Perjuangan
Jakarta — Sebuah konsolidasi nasional yang digelar awal tahun ini menjadi titik balik penting dalam peta politik Indonesia. Dari semangat akar rumput dan dorongan untuk memperkuat kemandirian rakyat, lahirlah Partai Gema Bangsa—sebuah partai politik baru yang mengusung prinsip desentralisasi dan keberdayaan daerah.
Diprakarsai oleh tokoh-tokoh lintas latar belakang, termasuk mantan Sekjen partai besar dan aktivis masyarakat sipil, partai ini menegaskan dirinya bukan milik elite, melainkan milik rakyat. Dalam deklarasi yang dikenal sebagai Deklarasi Jakarta 2025, para inisiator menyatakan bahwa partai ini hadir sebagai alat perjuangan untuk mewujudkan kemandirian bangsa, dimulai dari individu dan komunitas lokal.
Ketua Umum Partai Gema Bangsa, Ahmad Rofiq, menegaskan bahwa struktur partai akan dibangun secara otonom di setiap daerah. “Kami ingin membalik logika lama: bukan pusat yang mengatur daerah, tapi daerah yang menentukan arah,” ujarnya dalam pidato pembukaan.
Tagline partai ini, Indonesia Reborn, Indonesia Mandiri, mencerminkan visi besar mereka: membangun bangsa yang tidak lagi bergantung pada kekuasaan terpusat, melainkan tumbuh dari kekuatan rakyat yang sadar, mandiri, dan berdaulat.
